Rabu, 27 Februari 2019

Pertemuan Anggota PKK se-Kelurahan Kranji


Pertemuan Ibu-ibu Anggota PKK
se-Kelurahan Kranji, Bekasi Barat

BEKASI | rw09kranji - Pertemuan rutin anggota PKK di kelurahan Kranji dihadiri oleh 16 RW di kelurahan Kranji, dilaksanakan di Aula kelurahan Kranji pada hari Rabu 27 Pebruari 2019. Setiap RW menghadiri perwakilan dari ketua PKK per RW/RT, para kader dasawisma, jumantik,tribina, pokja posyandu, pkp, ka.uptd puskes kranji dan hadir pula Ibu Camat Bekasi Barat ibu Tavip Purworini Bunyamin.

Adapun penyelenggara acara bulan ini sebagai koordinator dari pengurus PKK RW-01 kelurahan Kranji dan dihadiri oleh 6 (enam) Kelurahan se-Kecamatan Bekasi Barat, selain untuk pertemuan silaturahmi juga untuk membicarakan program-program PKK, antara lain program untuk peningkatan konsumsi aneka ragam pangan non beras, non terigu dengan gizi yang seimbang.

Ibu Raudah Fauziyah 
Ketua Penggerak PKK Kelurahan Kranji :
“PKK Kelurahan kranji pada bulan Pebruari tahun ini telah melaksanakan beberapa kegiatan PKK tingkat kelurahan, kecamatan, Kota Bekasi, Pengajian tingkat Keleluyrahan, Kecamatan, Kota Bekasi dan melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan kegiatan Posyandu dan Dasawisma se-kelurahan Kranji”.

Ketua Penggerak PKK (Ibu Camat/ibu Tavip) :
“Saat ini program yang sedang kita laksanakan adalah kelengkapan administrasi, untuk itu perlu dilakukan pembinaan wilayah dari Kecamatan Bekasi Barat”.
Saat acara hadir sebagai narasumber dari Pokja 3 Kecamatan Bekasi Barat, yaitu Bapak Ir. Aswin Juanda, menyampaikan materi tentang Gerakan "One Day No Rice"


Ibu Mustika :
“Amanah dari bapak Lurah Kranji dan bapak Camat Bekasi Barat, surat tagihan PBB harus segera disampaikan ke seluruh warga dan dihimbau agar PBB dibayarkan segera dan tepat waktu, tidak perlu menunggu tanggal terakhir pembayaran”.

Bapak Ir. Aswin Juanda :
“Tahun lalu kita berhasil melaksanakan Difersifikasi Pangan.
Seperti : Dendeng Daun Singkong dan Sirup Belimbing Wuluh
Tahun ini kita batasi, dengan Tidak Nasi dan Tidak Tepung Terigu“.

Pangan memiliki rambu-rambunya :
Diversifikasi :
- Penganekaragaman Pangan Non Beras dan Terigu
Aman (cemaran fisika, kimia, biologi)

Pangan, adalah semua yang berasal dari hayati, baik yang diolah maupun belum diolah. Upaya peningkatan konsumsi aneka ragam pangan non beras non terigu dengan gizi seimbang.

Gizi Seimbang adalah Gizi mengandung cukup Karbohidrat, Protein, Lemak dan mencukupi kebutuhan kalori sesuai standar kebutuhan hidup sehat sebesar 2.150 kkal/kap/hari.

Target Pemerintah Kota Bekasi :
- Konsumsi Beras dan Terigu diturunkan
- Konsumsi Umbi-umbian, pangan hewani, buah-buahan dan kacang-kacangan
  dinaikkan.

Demikian hasil pertemuan rutin anggota PKK se-Kelurahan Kranji, Bekasi Barat.

@ Rabu, 27 Februari 2019 oleh ibu Eva (Pengurus PKK RW-09)

Sabtu, 09 Februari 2019

Arisan untuk Menjalin Silaturahmi di RT-004 RW-09 Kranji


Arisan Emak-Emak untuk Menjalin Silaturahmi
di RT-004/09 Kranji, Bekasi Barat

BEKASI | Liputan rw09kranji - Setiap hari libur di lingkungan RT/RW selalu ada saja kegiatan yang sifatnya positif antara lain untuk menjalin kebersamaan dan kekeluargaan, tepatnya hari ini Sabtu, 09 Februari 2019 di wilayah RT-004 RW-09 Kelurahan Kranji, Bekasi Barat, melakukan Arisan ibu-ibu (bahasa kerennya saat ini emak-emak).

Kesibukan masing-masing warga yang seharianya sibuk bekerja dan beraktifitas membuat silaturahmi sulit berjalan, dengan adanya Arisan Emak-emak di RT-004 dengan tujuan untuk “Menjalin Silaturahmi”.

Dalam rangka untuk menjalin silaturahmi dan meningkatkan hubungan diantara warga RT-004/09, para ibu-ibu RT-004 mengadakan silaturahmi yang dikemas dalam acara arisan ibu, pelaksanaannya satu kali dalam 1 Bulan. Pelaksanaan Arisan di bulan Februari ini dilaksanakan hari sabtu 09 Februari 2019 Jam 16.00-17.45 dirumah ibu Inna Batris, berlokasi di Jalan Gelatik III No.739 perumahan Duta Kranji, jumlah peserta Arisan totalnya 43 orang , namun yang bisa hadir bulan ini 30 orang.



Biasanya arisan dikocok yang dapat langsung untuk 3 orang setiap pertemuan dengan jumlah uang arisan sebesar Rp. 387.000,-/orang, besar uang arisannya per bulan hanya Rp. 42.000,-/orang diperuntukkan untuk uang Arisan sebesar Rp. 27.000,-/orang (@Rp.9000,-) + untuk dana konsumsi Rp. 9.000,-/orang + uang Kas Rp. 6,000,-/orang.

Saat pertemuan arisan biasanya kami akan Review dan informasi hal-hal yang dilakukan selama satu bulan, termasuk kalau ada warga yang sakit, keamanan lingkungan dan kebersihan lingkungan termasuk informasi hasil pertemuan di PKK dan kegiatan lainnya.

Ternyata pertemuan Arisan ibu-ibu atau emak-emak ini sangat bermanfaat karena kesempatan ini juga kami pergunakan untuk sharing untuk berbagi pengalaman, sekaligus penyampaian rencana kerja RT, rencana kerja PKK di RW dan sedikit gosip...
  
@ Sabtu, 9 Februari 2019 oleh ibu Jenny (Pengurus RT-004/09 kel.Kranji, Bekasi Barat)

Sabtu, 02 Februari 2019

Kerja Bakti di RT-004 RW-09 Kranji, Bekasi Barat


Kerja Bakti Wujud Kehidupan Bertetangga
RT-004 RW-09 Kelurahan Kranji, Bekasi Barat

BEKASI | Liputan rw09kranji - Hari sabtu-minggu di berbagai tempat biasa sering dilaksanakan kerja bakti. Kerja bakti dapat berupa membersihkan lingkungan, melancarkan aliran selokan atau got, merapikan tanaman, membetulkan penerangan jalan, atau membangun fasilitas publik tertentu. Hal ini sangat positif, lingkungan menjadi bersih, sehat dan terang.

Kerja bakti adalah salah satu wujud kehidupan bertetangga. Ini dilakukan oleh lingkungan tetangga tertentu, RT atau RW. Banyak kemuliaan diperoleh dari kehidupan bertetangga, termasuk melalui kerja bakti ini. Saat ini yang sedang melakukan kerja bakti dari RT-004 RW-09 kelurahan Kranji, Bekasi Barat dengan bantuan tukang dan warga RT-004 pelaksanaan dimulai dari hari sabtu sampai Minggu 2-3 Februari 2019.

Silaturahmi, mungkin saja antar tetangga tidak tersedia waktu cukup untuk bertemu. Kesibukan kerja membuat silaturahmi tidak berjalan. Dengan kerja bakti, mereka jadi saling bertemu dan mengetahui kabar masing-masing. Mengobrol tentang sekolah anak, pekerjaan, atau tentang rencana atau ide ke depan terkait lingkungan. Justru mengobrol dan silaturahmi ini sering lebih ramai dan menghibur, sambil memberi semangat untuk yang bekerja bakti.

Setiap orang perlu mencoba hal ini, sesuai dengan kemampuan tanpa harus memaksa diri. Bila memang tidak mampu, tidak kompeten atau tidak kuat, pengurus RT dan warga dapat berunding untuk diselesaikan oleh tukang atau orang yang profesional.

Kerja bakti adalah salah satu bentuk dari kehidupan bertetangga. Ada kebersamaan, silaturahmi, berbagi, berkontribusi yang berorientasi sosial. Juga yang pasti adalah manfaat kebersihan lingkungan, selain manfaat yang diperoleh secara individual.

Khususnya di lingkungan kota, dengan kehidupan modern yang makin individual, tidak jarang ada saja rumah tangga yang tidak mau berinteraksi. Dalam banyak hal, tetangga yang tertutup ini memiliki masalah. Melalui silaturahim hasil kerja bakti, dapat mendeteksi hal-hal yang mencurigakan, kemiskinan, tindakan kriminal, atau gangguan sosial lainnya.  

Manfaat positif kerja bakti perlu diberdayakan. Yang lebih penting adalah inisiatif warga, karena mereka paling mengenal kondisi lingkungan dan antisipasi permasalahannya. Kerja bakti sebelum atau saat musim penghujan bertujuan untuk mengantisipasi genangan atau melihat saluran drainase. Kerja bakti setelah musim penghujan untuk mengatisipasi wabah penyakit misalnya DBD, atau lainnya.  

@Bekasi, 2-3 Februari 2019 oleh Pengurus RT-004/RW-09 kel.Kranji,, Bekasi Barat.